Pertemuan 1 : Senin, 2 Maret 2015
Tugas :
1. Definisi konseptual kreativitas :
Kreativitas adalah kebutuhan akan
perwujudan diri. Pada dasarnya setiap
orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi dan
dipupuk melalui pendidikan yang tepat.
Kreativitas
diperoleh dari pengetahuan atau pengalaman hidup. Pengetahuan yang selama ini
diperoleh. Jadi definisi konseptual kreativitas
adalah sesuatu yang menggambarkan adanya hubungan antara konsep yang khusus
dengan konsep yang akan diteliti. Konseptual juga digunakan untuk
mendefinisikan pengertian di dalam penelitian, agar tidak mengalami pembiasan
dalam pengumpulan data hingga pada tahap analisis penelitian.
2. Definisi operasional kreativitas :
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan
pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan
konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran
kreatif (kadang disebut dengan pikiran divergen) biasanya dianggap memiliki
keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari
kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru (http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas).
Jadi
definisi operasional kreativitas adalah suatu kemampuan untuk melakukan
berbagai hal dalam konsep kreativitas yang baru dan terus dikembangkan baik
dari dalam maupun dari luar.
3. Definisi kreativitas menurut Clark :
Berdasarkan
hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, mengemukakan :
“Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya
terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu :
berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking,
feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
4. Teori kreativitas :
a. Teori Freud :
Freud menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud
percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan
kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas
karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan
merupakan awal imajinasi.
b. Teori Ernest Kris :
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan
regresi seiring memunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang
paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah
serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah
dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya
ego (Regression in The Survive of The Ego)
c. Teori Carl Jung :
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam
ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting
dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini
timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.
d. Teori Maslow :
Abraham
Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang
menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah:
1. Kebutuhan fisik/biologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging)
dan cinta
4. Kebutuhan akan penghagaan
dan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan
“deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau
transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat
kaitannya dengan kreativitas. Bila
bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan
dirinya pada yang hakiki. Mereka
mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of
insight)
e. Teori Rogers :
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari
pribadi yang kreatif, yaitu:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman
2. Kemampuan untuk menilai situasi patokan
pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
3. Kemampuan untuk
bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
f.
Teori Cziksentmihalyi :
Ciri
pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis
(genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka
terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah
menjadi pemusik.
1)
Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam
terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
2)
Akses terhadap
suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya
pembina/mentor dalam bidang yang diminati
sangat membantu pengembangan bakat.
3)
Access to a field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman
sejawat + tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi
yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam
bidang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan
dari orang-orang penting.
4)
Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka
yang luar biasa untuk menyesuaikan diri
terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapau tujuannya.
A.
Produk Kreatif :
Bereksperimen Molecular Gastronomy Kopi & Gelato di Ron's Laboratory
MENIKMATI gelato dan kopi di tempat yang tidak biasa,
seperti teknik molecular
gastronomy. Seperti apa rasa dan sensasi pengalamannya? Anda bisa
membuktikannya di gerai gelato dan kopi Ron’s Laboratory di Grand Indonesia.
Dilihat dari penamaannya saja, ada yang berbeda dari gerai satu ini, apalagi ketika memasuki tempatnya. Begitu banyak dipajang botol untuk percobaan kimia, belum lagi grafiti serta tulisan kimia dan fisika yang mendominasi gerai pencuci mulut yang terletak di West Mall lantai 5 ini.
Sentuhan laboratorium semakin terasa ketika melihat para pegawainya memakai seragam layaknya seorang ilmuwan. Penataan tempatnya sendiri terbilang sederhana dan minimalis, di bagian tengah hanya terdapat meja-kursi simpel.
"Konsumen yang datang ke sini bukan sebatas datang lalu memesan makanan, tapi kami akan mengajak mereka sedikit bermain dengan makanan yang diinginkannya," kata Ronald Prasanto, pemilik Ron’s Laboratory, ketika ditemui Okezone, belum lama ini.
Di gerai ini, Anda memang bukan sebatas menikmati lezatnya gelato. Pasalnya begitu pesanan tiba, maka proses pembuatannya bisa Anda nikmati secara langsung dan tentunya unik. Semua bahan dimasukkan ke mixer khusus. Yang bikin unik adalah pemakaian nitrogen cair. Dengan memakai bahan ini, adonan akan beku tanpa harus dimasukkan ke freezer. Cairan yang muncul dari nitrogen akan membekukan adonan dengan cepat, sehingga jadilah gelato yang fresh.
Pemakaian teknik molecular gastronomy yang dilakukan Ronald berawal dari rasa jenuhnya dirinya minuman kopi. Maklum, Ronald sudah lama berkecimpung dengan dunia kopi.
"Saya kadang suka bosan dengan minuman kopi yang selalu dipadu dengan susu maupun rasa lainnya. Kemudian, ada teman saya yang menantang saya untuk membuat minuman kopi dengan teknik berbeda. Akhirnya, cukup waktu sebulan saya menemukan kreasi yang berbeda, yakni dengan memakai teknik molecular gastronomy," paparnya.
Teknik molecular gastronomy merupakan penggabungan seni memasak dengan ilmiah. Para pakar kuliner menyebutnya 'cooking with science', dimana unsur fisika dan kimia diterapkan untuk menciptakan hidangan yang lain dari biasanya. Dalam hal ini, penggunaan cairan nitrogen adalah bagian dari unsur ilmiah tersebut.
Nitrogen cair akan membekukan adonan gelato dengan seketika, mencegah terbentuknya pengkristalan air. Gelato umumnya dibekukan di freezer dalam waktu lama, sehingga kristal-kristal ukurannya lebih besar dan membuat teksturnya jadi lebih kasar. Namun di Ron's laboratory, proses pembekuannya dengan nitrogen sehingga menghasilkan rasa dan tekstur yang lembut.
"Hasil kreasi pertama kali saya adalah membuat minuman kopi yang saya ubah menjadi ravioli, yakni espresso ravioli. Dimana saya membekukan espresso dengan bantuan nitrogen cair. Pemakaian nitrogen yang saya gunakan adalah sangat tidak membahayakan untuk tubuh," lanjutnya.
Pemakaian nitrogen cair inipun tidak dilakukan pada gelato, tapi juga pada minuman kopinya sebab bisa menghasilkan kreasi unik yang bisa membuat mata Anda tercengang. Pemakaian teknik molecular gastronomy dituangkan pada minuman ice Americano.
"Untuk minuman kopinya, saya tuang ke dalam minuman ice Americano. Dari minuman ini akan bisa terlihat nitrogen cair yang akan memberikan jalan kepada espresso yang suhunya lebih tinggi sehingga bisa mengikat molekulnya dengan pemandangan majestic saat keduanya bersatu," tuturnya.
Untuk bisa merasakan kenikmatan gelato dan kopi di Ron's Laboratory, harga yang ditawarkan berkisar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu. "Setiap bulannya saya selalu berusaha untuk terus memberikan rasa terbaru sebab saya paham bila masyarakat Indonesia ingin terus mendapatkan rasa yang unik," tutupnya.
Dilihat dari penamaannya saja, ada yang berbeda dari gerai satu ini, apalagi ketika memasuki tempatnya. Begitu banyak dipajang botol untuk percobaan kimia, belum lagi grafiti serta tulisan kimia dan fisika yang mendominasi gerai pencuci mulut yang terletak di West Mall lantai 5 ini.
Sentuhan laboratorium semakin terasa ketika melihat para pegawainya memakai seragam layaknya seorang ilmuwan. Penataan tempatnya sendiri terbilang sederhana dan minimalis, di bagian tengah hanya terdapat meja-kursi simpel.
"Konsumen yang datang ke sini bukan sebatas datang lalu memesan makanan, tapi kami akan mengajak mereka sedikit bermain dengan makanan yang diinginkannya," kata Ronald Prasanto, pemilik Ron’s Laboratory, ketika ditemui Okezone, belum lama ini.
Di gerai ini, Anda memang bukan sebatas menikmati lezatnya gelato. Pasalnya begitu pesanan tiba, maka proses pembuatannya bisa Anda nikmati secara langsung dan tentunya unik. Semua bahan dimasukkan ke mixer khusus. Yang bikin unik adalah pemakaian nitrogen cair. Dengan memakai bahan ini, adonan akan beku tanpa harus dimasukkan ke freezer. Cairan yang muncul dari nitrogen akan membekukan adonan dengan cepat, sehingga jadilah gelato yang fresh.
Pemakaian teknik molecular gastronomy yang dilakukan Ronald berawal dari rasa jenuhnya dirinya minuman kopi. Maklum, Ronald sudah lama berkecimpung dengan dunia kopi.
"Saya kadang suka bosan dengan minuman kopi yang selalu dipadu dengan susu maupun rasa lainnya. Kemudian, ada teman saya yang menantang saya untuk membuat minuman kopi dengan teknik berbeda. Akhirnya, cukup waktu sebulan saya menemukan kreasi yang berbeda, yakni dengan memakai teknik molecular gastronomy," paparnya.
Teknik molecular gastronomy merupakan penggabungan seni memasak dengan ilmiah. Para pakar kuliner menyebutnya 'cooking with science', dimana unsur fisika dan kimia diterapkan untuk menciptakan hidangan yang lain dari biasanya. Dalam hal ini, penggunaan cairan nitrogen adalah bagian dari unsur ilmiah tersebut.
Nitrogen cair akan membekukan adonan gelato dengan seketika, mencegah terbentuknya pengkristalan air. Gelato umumnya dibekukan di freezer dalam waktu lama, sehingga kristal-kristal ukurannya lebih besar dan membuat teksturnya jadi lebih kasar. Namun di Ron's laboratory, proses pembekuannya dengan nitrogen sehingga menghasilkan rasa dan tekstur yang lembut.
"Hasil kreasi pertama kali saya adalah membuat minuman kopi yang saya ubah menjadi ravioli, yakni espresso ravioli. Dimana saya membekukan espresso dengan bantuan nitrogen cair. Pemakaian nitrogen yang saya gunakan adalah sangat tidak membahayakan untuk tubuh," lanjutnya.
Pemakaian nitrogen cair inipun tidak dilakukan pada gelato, tapi juga pada minuman kopinya sebab bisa menghasilkan kreasi unik yang bisa membuat mata Anda tercengang. Pemakaian teknik molecular gastronomy dituangkan pada minuman ice Americano.
"Untuk minuman kopinya, saya tuang ke dalam minuman ice Americano. Dari minuman ini akan bisa terlihat nitrogen cair yang akan memberikan jalan kepada espresso yang suhunya lebih tinggi sehingga bisa mengikat molekulnya dengan pemandangan majestic saat keduanya bersatu," tuturnya.
Untuk bisa merasakan kenikmatan gelato dan kopi di Ron's Laboratory, harga yang ditawarkan berkisar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu. "Setiap bulannya saya selalu berusaha untuk terus memberikan rasa terbaru sebab saya paham bila masyarakat Indonesia ingin terus mendapatkan rasa yang unik," tutupnya.
Menurut pendapat saya sangat unik sekali
teknik pembuatan gelato ice cream ini merupakan produk kreatif di bidang
kuliner yang sedang booming di berbagai kalangan. Selain itu tempatnya pun
nyaman, suasana dan hiasan dinding yang ada di didesain menyerupai laboratorium
kimia, stafnya pun menggunakan jas lab. Ron's Laboratory merupakan salah satu
gerai es krim yang mengunakan nitrogen untuk pembuatannya. Penyajiannya juga
unik dengan menggunakan suntikan seperti dirumah sakit yang bisa di bawa
pulang. Di tempat ini pun setiap bulan mengganti menu dengan kreasi baru, jadi
selalu berinovasi untuk menciptakan produk kreatif di bidang kuliner.
Kesimpulan:
Produk keratif di bidang kulliner memang tidak ada habisnya pokoknya unik
makan ice cream Gelato di tempat ini, berasa dateng ke laboratoriumnya
Einstein. Gelato nya hanya dibuat ketika ada pesanan, jadi masih fresh. Di sini
juga ada beberapa varian rasa, yang unik tuh ada rasa avocado with espresso,
ada suntikan yang isinya espresso. Nantinya suntikannya buat diijeksikan ke ice
creamnya, tapi saya juga kurang suka dengan tekstur eskrimnya yang cepat sekali
meleleh sehingga tidak bisa didiamkan berlama-lama.
Ron’s Lab juga akan mengeluarkan 2 varian rasa terbaru secara berkala agar
pengunjung tidak cepat bosan. Selain itu jika pengunjung yang ingin eksperimen
dengan menggunakan aneka bahan tambahan untuk gelato dan sorbet yang dibawa
sendiri, Ron’s Lab akan membantu membuatkannya tanpa tambahan biaya sedikitpun.
B. Anak
laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan,
terutama setelah berlalunya masa anak-anak?
Jawab : untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan
terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki lebih di beri
kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebayanya untuk lebih mengambil
resiko, dan di dorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan
inisiatif dan orisinalitas.
Daftar pustaka :
Akses
pada : 5 Maret 2015 – 16.00
2. Tri_maryani.staff.gunadarma.ac.id
Akses
pada : 5 Maret 2015 – 16.25
3. http://lifestyle.okezone.com/read/2013/10/23/299/885669/bereksperimen-molecular-gastronomy-kopi-gelato-di-ron-s-laboratory
Akses
pada : 12 Maret 2015 -13.39
Akses
pada : 12 Maret 2015 – 13.54